BCA Raih Penghargaan Bank Swasta Jumbo di Bisnis Indonesia Awards 2025

Jakarta — PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) kembali menegaskan posisinya sebagai salah satu bank swasta terbesar di Indonesia. Dalam ajang Bisnis Indonesia Awards (BIA) 2025 yang digelar di Jakarta pada Senin (30/6), BCA berhasil meraih penghargaan bergengsi di kategori bank swasta nasional dengan aset lebih dari Rp100 triliun.

Penghargaan ini menjadi bentuk pengakuan atas kinerja BCA yang solid, terutama dalam menjaga pertumbuhan positif dan memperkuat layanan digital di tengah perubahan kebutuhan nasabah. Sepanjang 2024, BCA mencatatkan pertumbuhan aset dan laba bersih yang kuat, sekalipun menghadapi tantangan ekonomi global maupun domestik.

Dari sisi keuangan, BCA membukukan laba bersih sebesar Rp54,8 triliun sepanjang 2024, tumbuh 12,7% secara tahunan (YoY). Capaian ini meningkat dari laba tahun sebelumnya yang berada di angka Rp48,6 triliun. Di saat yang sama, transformasi digital terus dilakukan, termasuk dengan pengembangan fitur baru di aplikasi mobile banking dan perluasan ekosistem pembayaran digital.

Presiden Komisaris BCA, Jahja Setiaatmadja, menyatakan bahwa pertumbuhan kinerja tak lepas dari peningkatan penyaluran kredit yang mencapai Rp922 triliun, naik 13,8% YoY. Kredit korporasi mencatat pertumbuhan tertinggi, yakni sebesar 15,7% menjadi Rp426,8 triliun.

Selain itu, kredit komersial dan UKM masing-masing tumbuh 8,9% dan 14,8%, sementara kredit konsumer naik 12,4% YoY. Pada segmen ini, Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) tumbuh 14,8% menjadi Rp65,3 triliun, dan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) tumbuh 11,2% menjadi Rp135 triliun.

Dari sisi pendanaan, BCA menghimpun dana murah (CASA) sebesar Rp924 triliun, yang berkontribusi sekitar 82% dari total dana pihak ketiga (DPK). Rasio kredit berisiko (Loan at Risk/LAR) juga membaik ke level 5,3%, dari sebelumnya 6,9%. Sementara rasio kredit bermasalah (NPL) tercatat terjaga di angka 1,8%.

Pada kuartal I/2025, BCA dan entitas anak membukukan laba bersih Rp14,1 triliun, tumbuh 9,8% YoY. Pertumbuhan ini didorong oleh peningkatan kredit yang naik 12,6% YoY menjadi Rp941 triliun. Kinerja ini turut ditopang oleh pertumbuhan CASA sebesar 8,3% menjadi Rp979 triliun, serta total DPK yang naik 6,5% menjadi Rp1.193 triliun.

Subscribe to My Newsletter

Subscribe to my weekly newsletter. I don’t send any spam email ever!