Jakarta – Fenomena pemutusan hubungan kerja (PHK) massal diprediksi makin marak dalam beberapa tahun ke depan. Penyebabnya bukan sekadar krisis ekonomi atau efisiensi perusahaan, tapi semakin dominannya peran kecerdasan buatan (AI) di berbagai bidang.
Terbaru, teknologi AI mulai merambah industri kuliner. Di Dubai, restoran bernama WOOHOO akan dibuka pada September 2025 dan menyebut dirinya sebagai “tempat makan masa depan.” Lokasinya pun strategis, tak jauh dari Burj Khalifa.
Yang menarik, pengalaman makan di restoran ini tidak sepenuhnya dikendalikan manusia. Meski koki manusia tetap menyajikan makanan, banyak aspek seperti menu, atmosfer, dan pelayanan dikembangkan oleh model AI bernama Chef Aiman.
AI ini dirancang menggunakan kombinasi riset ilmiah, data komposisi molekul, dan ribuan resep lintas budaya. Meski tidak bisa mencicipi makanan secara langsung, Chef Aiman mampu menganalisis elemen-elemen rasa—seperti keasaman dan umami—lalu merancang kombinasi baru yang akan difinalisasi oleh koki manusia.
Reif Othman, koki asal Dubai, dipercaya memimpin proses akhir penyempurnaan rasa. Tujuannya, menurut tim pengembang, bukan menggantikan manusia, tapi memperluas kreativitas dalam memasak serta meminimalkan limbah bahan makanan.
Namun, di sisi lain, tren ini menunjukkan bagaimana teknologi berpotensi mengambil alih peran manusia. Dalam laporan Future of Work yang dirilis Forum Ekonomi Dunia (WEF), sekitar 83 juta pekerjaan diprediksi akan hilang antara tahun 2023–2027.
Sekitar 23% tenaga kerja dari berbagai industri akan mengalami transformasi signifikan. Beberapa sektor seperti media, hiburan, dan olahraga menjadi yang paling terdampak, di mana 32% pekerjaan diperkirakan akan hilang atau berubah total.
Tak hanya itu, bidang lain yang rawan tergeser teknologi mencakup pemerintahan, komunikasi digital, teknologi informasi, real estat, layanan keuangan, hingga transportasi dan logistik.
Berikut adalah 15 profesi yang dinilai paling rawan PHK dalam beberapa tahun mendatang menurut WEF:
- Teller bank
- Petugas pos
- Kasir dan loket
- Data entry
- Sekretaris dan administrasi
- Staf pencatat stok
- Akuntan dan staf payroll
- Legislator dan pejabat pemerintah
- Petugas statistik dan asuransi
- Sales keliling dan penjual kaki lima
- Satpam
- Manajer kredit
- Pemeriksa klaim
- Penguji perangkat lunak
- Relationship manager
Transformasi besar ini menuntut adaptasi yang cepat dari tenaga kerja global. Bagi para pekerja, penting untuk mulai mengembangkan keterampilan baru dan memahami pergeseran tren dunia kerja yang semakin berbasis teknologi.
Di tengah ancaman yang nyata ini, perubahan bukanlah akhir. Justru bisa menjadi awal untuk mengembangkan potensi baru di era digital yang terus bergerak maju.