Jakarta – Ponsel pintar kini menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari, membantu masyarakat tetap terhubung, bekerja, dan menikmati hiburan. Di balik layar, ada lima negara yang menjadi pemain utama dalam memproduksi perangkat ini untuk pasar global. Data terbaru tahun 2025 menempatkan China di posisi teratas, diikuti India, Vietnam, Korea Selatan, dan Indonesia.
China – 67% Produksi Dunia
China menjadi raksasa manufaktur ponsel dunia, memproduksi sekitar 67% perangkat global. Merek besar seperti Huawei, Xiaomi, Oppo, Vivo, Lenovo, dan Honor berasal dari negeri ini. Selain itu, perusahaan seperti Foxconn juga merakit iPhone untuk Apple. Keunggulan China terletak pada jaringan pabrik luas, biaya tenaga kerja yang rendah, rantai pasok kuat, dan pengalaman panjang di bidang manufaktur.
India – 12% Produksi Dunia
India berada di posisi kedua dengan kontribusi sekitar 12% terhadap produksi global. Melalui program “Make in India”, negara ini berhasil menarik investasi dari produsen besar seperti Samsung, Xiaomi, Vivo, Oppo, Lava, dan Micromax. Produksi ponsel mencapai lebih dari 325 juta unit per tahun, dengan ekspor yang terus meningkat.
Vietnam – 10% Produksi Dunia
Vietnam menjadi basis penting bagi produksi Samsung, serta menarik investasi dari Xiaomi, Oppo, dan VinSmart. Faktor seperti tenaga kerja terampil, lingkungan bisnis stabil, dan perjanjian perdagangan internasional menguatkan posisinya di pasar global.
Korea Selatan – 5% Produksi Dunia
Meski sebagian produksi dipindahkan ke luar negeri, Korea Selatan masih menjadi pusat produksi model premium Samsung. Dengan teknologi canggih, kualitas tinggi, serta fokus kuat pada riset dan desain, negara ini tetap menjadi pemain berpengaruh di industri.
Indonesia – 2% Produksi Dunia
Indonesia melengkapi lima besar dengan kontribusi sekitar 2%. Produsen seperti Samsung, Oppo, Vivo, dan merek lokal Advan memiliki fasilitas produksi di dalam negeri. Dukungan kebijakan pemerintah, populasi besar, dan permintaan pasar lokal mendorong pertumbuhan industri ini.
Lima negara ini tidak hanya memenuhi kebutuhan pasar domestik, tetapi juga membentuk tren dan inovasi teknologi ponsel untuk masa depan. Persaingan di sektor ini diprediksi akan terus meningkat, seiring tuntutan pasar yang semakin dinamis.
