Jakarta — Kementerian Agama resmi mengumumkan finalis Pesantren Award 2025, sebuah ajang tahunan yang dirancang untuk memberikan apresiasi kepada pesantren, santri, dan kepala daerah yang dinilai konsisten membangun ekosistem pendidikan Islam, memberdayakan masyarakat, serta menghadirkan inovasi di tengah arus zaman2.
Tahun ini, penghargaan dibagi ke dalam empat kategori utama: Kepala Daerah (Gubernur, Bupati/Walikota), Pesantren Transformatif, Santri Inspiratif, dan Lifetime Achievement. Dari ratusan peserta yang mengikuti seleksi, dewan juri akhirnya menetapkan tiga besar finalis di setiap kategori setelah melalui proses penilaian ketat.
Direktur Pesantren Kemenag menegaskan bahwa penghargaan ini merupakan bentuk pengakuan negara terhadap kontribusi pesantren dan pemerintah daerah yang memberi perhatian khusus pada dunia pesantren. Menurutnya, pesantren tidak hanya berperan sebagai lembaga pendidikan, tetapi juga sebagai pusat pemberdayaan sosial, ekonomi, dan budaya masyarakat.
Proses seleksi dilakukan dengan mempertimbangkan berbagai aspek, mulai dari regulasi yang berpihak pada pesantren, inovasi pendidikan, hingga prestasi personal yang mampu menginspirasi publik. Hal ini menunjukkan bahwa Pesantren Award tidak hanya menilai capaian akademik, tetapi juga dampak sosial yang dihasilkan.
Ajang ini juga menjadi momentum penting untuk menegaskan peran pesantren dalam menghadapi tantangan zaman, termasuk digitalisasi pendidikan, pemberdayaan ekonomi umat, dan penguatan moderasi beragama. Para finalis yang terpilih diharapkan dapat menjadi teladan bagi pesantren lain di seluruh Indonesia.
Pemenang Pesantren Award 2025 dijadwalkan akan diumumkan pada 22 Oktober 2025, bertepatan dengan peringatan Hari Santri Nasional. Dengan demikian, acara ini tidak hanya menjadi ajang penghargaan, tetapi juga perayaan kontribusi pesantren dan santri dalam membangun bangsa.



