Jakarta — Laporan terbaru India Today menyoroti sepuluh jurusan yang dianggap paling aman dari ancaman otomatisasi kecerdasan buatan (AI). Temuan ini muncul di tengah kekhawatiran global mengenai hilangnya pekerjaan akibat teknologi.
Jurusan yang masuk kategori aman didominasi oleh bidang kesehatan dan profesi berbasis empati. Perawat, dokter spesialis rehabilitasi, ahli urologi, hingga bidan disebut memiliki risiko otomatisasi mendekati nol karena membutuhkan interaksi manusia, penilaian etis, dan dukungan emosional.
Selain itu, profesi seperti fisioterapis, ahli fisika, dan manajer keamanan juga dinilai tahan terhadap disrupsi AI. Meski teknologi dapat membantu, inti pekerjaan mereka tetap bergantung pada kreativitas, problem solving, dan keputusan manusia.
Data laporan menunjukkan prospek pertumbuhan signifikan. Misalnya, perawat praktisi diproyeksikan tumbuh 46,3% hingga 2031, sementara fisioterapis diperkirakan naik 14%. Angka ini menegaskan bahwa kebutuhan tenaga profesional di bidang tersebut akan terus meningkat.
Bagi mahasiswa India yang berencana studi ke luar negeri, jurusan ini juga memberi peluang lebih besar untuk masuk daftar shortage occupation di negara tujuan seperti Australia, Kanada, dan Inggris. Hal ini meningkatkan peluang kerja dan visa pasca‑studi.
Kesimpulannya, di era dominasi algoritma, jurusan yang menekankan empati, penilaian etis, dan interaksi manusia tetap menjadi pilihan paling aman. Laporan ini menegaskan bahwa sentuhan manusia tidak dapat digantikan oleh mesin, bahkan di tengah revolusi AI.



