Singapore – Malam penghargaan perdana Mediacorp Screen Awards 2025 berlangsung meriah pada Jumat, 29 Agustus, di Pan Pacific Orchard. Ajang ini hadir sebagai wadah untuk memberikan pengakuan bagi talenta di balik layar industri hiburan lokal, mencakup sutradara, penulis, sinematografer, dan editor dari komunitas produksi Tionghoa, Melayu, serta India.
Drama Melayu Operandi Gerhana menjadi bintang utama dengan membawa pulang seluruh empat penghargaan di kategori drama yang dinominasikan: penyutradaraan, sinematografi, penulisan naskah, dan penyuntingan. Kemenangan ini melanjutkan pencapaiannya sebelumnya sebagai Drama Terbaik di ajang Pesta Perdana 2025.
Selain itu, drama Tionghoa Unforgivable berhasil meraih penghargaan untuk sinematografi terbaik, melengkapi prestasinya sebagai Drama Terbaik di Star Awards 2025. Sementara itu, drama Tamil Oh Butterfly yang sebelumnya menyabet Drama Terbaik di Pradhana Vizha 2025, juga meraih penghargaan untuk penyutradaraan dan penulisan naskah terbaik.
Dari kategori hiburan, sejumlah program populer juga menorehkan sukses. Acara kuliner Dishing With Chris Lee S2 memperkuat kemenangannya di Star Awards 2025 dengan tambahan penghargaan untuk penulisan riset dan penyuntingan. Sementara itu, acara hiburan Melayu Berani Nyanyi S2 membawa pulang penghargaan penyutradaraan terbaik, yang diberikan kepada veteran industri Najip Ali.
Secara keseluruhan, terdapat 21 penghargaan yang diperebutkan, terbagi dalam tujuh kategori drama dan hiburan. Penganugerahan berlangsung dalam suasana hangat, dipandu oleh artis kawakan Irene Ang, Suhaimi Yusof, Vadi Pvss, dan Jean Danker.
Selain seremoni penghargaan, malam itu juga dimeriahkan oleh penampilan musik dari Shabir Sulthan, Hady Mirza, serta Tasha Low, dan pertunjukan seni pasir oleh Lawrence Koh. Kehadiran para bintang menambah kemegahan acara perdana ini.
Dalam pernyataannya, Angeline Poh selaku Chief Customer and Corporate Development Officer Mediacorp menyebut acara ini sebagai bentuk apresiasi mendalam terhadap dedikasi para pekerja kreatif. “Kami menantikan momentum ini untuk terus mendorong batasan dan memperluas dampak cerita lokal,” ujarnya.



