Australia dan Indonesia Tegaskan Komitmen untuk Perlindungan Sumber Daya Air di Forum Air Dunia 2024

JAKARTA – Pemerintah Australia dan Indonesia menegaskan kembali komitmen kuat mereka untuk bekerja sama dalam melindungi sumber daya air berharga pada World Water Forum 2024 yang diselenggarakan di Bali, Indonesia. Acara ini menjadi ajang penting bagi kedua negara untuk memperkuat kolaborasi dalam mengelola sumber daya air yang berkelanjutan di tengah tantangan perubahan iklim yang semakin meningkat.

Pada forum tersebut, kedua pemerintah mengumumkan rencana ambisius terkait proyek-proyek sumber daya air di bawah Nota Kesepahaman tentang Pengelolaan Sumber Daya Air yang Berkelanjutan, yang ditandatangani oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Air Australia, Tanya Plibersek, dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Indonesia, Basuki Hadimuljono, pada tahun 2023.

Perjanjian yang diperbarui ini dibangun di atas fondasi kolaborasi selama bertahun-tahun di bawah Nota Kesepahaman sebelumnya. Berbagai proyek telah dilakukan untuk berbagi pengetahuan tentang pengelolaan air dan pendekatan praktik terbaik di kedua negara. Tahap kerja sama berikutnya akan memprioritaskan pengelolaan danau dan pengembangan kota yang ramah air.

Salah satu proyek penting dalam rencana kerja yang telah disepakati adalah proyek percontohan AquaWatch CSIRO di Danau Tempe, Sulawesi. Proyek ini akan menggunakan teknologi mutakhir untuk meningkatkan pemahaman tentang kesehatan danau dan mengembangkan strategi pengelolaan yang efektif. Pemerintah Australia berkomitmen mendanai proyek ini dengan 83 juta dolar Australia, yang diumumkan pada Hari Air Sedunia tahun lalu, untuk memperluas layanan cuaca terkait kualitas air di seluruh Australia dan dengan mitra di seluruh dunia.

Asisten Menteri untuk Perdana Menteri Australia, Patrick Gorman, hadir di Forum tersebut mewakili Perdana Menteri Australia, bergabung dengan Presiden RI Joko Widodo dan Menteri Basuki Hadimuljono. Mereka merayakan kerjasama yang erat antara kedua negara dalam mengelola sumber daya air yang berkelanjutan.

Forum yang berlangsung dari tanggal 18-25 Mei ini menjadi platform bagi negara-negara untuk berbagi keahlian, tantangan, dan peluang dalam pengelolaan sumber daya air di tengah iklim yang terus berubah. Selain itu, forum ini juga meningkatkan hubungan internasional untuk mengatasi isu-isu air bersama.

Menteri Basuki Hadimuljono menyatakan bahwa Pemerintah Indonesia dan Australia yakin bahwa kemitraan yang diperbarui ini akan menghasilkan kemajuan signifikan dalam mengelola sumber daya air yang sangat penting. “Rencana kerja bersama ini merupakan bukti persahabatan dan kerja sama yang erat antara Indonesia dan Australia,” ujar Basuki. Melalui dialog terbuka, berbagi keahlian, dan komitmen terhadap pembangunan berkelanjutan, kedua negara optimis mampu mengatasi tantangan air di masa depan.

Pengelolaan danau menjadi fokus utama dalam rencana kerja ini, mengingat peran penting danau dalam menopang ekosistem, mata pencaharian, dan kesejahteraan masyarakat. Upaya ini sejalan dengan perayaan Hari Danau Sedunia yang akan datang, seperti yang disepakati dalam Deklarasi Forum Air Dunia ke-10 Tingkat Menteri.

Seiring dengan pertumbuhan populasi dan urbanisasi, pengelolaan air di kota-kota yang berkembang pesat menjadi semakin penting. Menteri Tanya Plibersek menyambut baik kerja sama jangka panjang dengan Indonesia di bidang pengelolaan sumber daya air. Australia, sebagai benua berpenduduk yang paling kering di dunia, memahami secara langsung dampak perubahan iklim terhadap ketersediaan air dan pentingnya adaptasi terhadap kondisi yang berubah-ubah.

“Saya berterima kasih kepada Pemerintah Indonesia atas dialog yang berkelanjutan dan kolaboratif. Bersama-sama, kita dapat menjadi pemimpin dunia dalam perlindungan sumber daya air, baik di dalam negeri maupun di seluruh dunia,” kata Tanya.

Patrick Gorman menambahkan bahwa kerjasama ini tidak hanya memberikan manfaat besar bagi kedua negara tetapi juga membuka pintu untuk diskusi berkelanjutan. “Saya berterima kasih kepada Presiden Widodo yang telah menjadi tuan rumah, dan merasa terdorong setelah mendengar dan melihat kemajuan yang dicapai Australia dan Indonesia dalam pengelolaan danau, merancang kota yang ramah air, dan menerapkan teknologi Australia yang canggih untuk mengukur kualitas air danau,” kata Patrick. Forum ini menjadi momentum penting bagi kedua negara untuk terus mempererat hubungan dan berkolaborasi dalam melindungi dan mengelola sumber daya air yang sangat berharga bagi masa depan.          

Subscribe to My Newsletter

Subscribe to my weekly newsletter. I don’t send any spam email ever!