Ekonomi Indonesia Diperkirakan Tembus 5%, Didukung Konsumsi dan Perdagangan yang Solid

JAKARTA — Perekonomian Indonesia diprediksi terus menunjukkan ketahanan yang kuat dengan pertumbuhan yang diperkirakan mencapai 5,08% secara tahunan (year on year/yoy) pada triwulan IV 2024. Secara keseluruhan, pertumbuhan ekonomi sepanjang tahun 2024 diproyeksikan mencapai 5,05% (yoy), mencerminkan stabilitas fundamental ekonomi nasional di tengah tantangan global yang masih berlangsung.

Momentum pertumbuhan ini didorong oleh peningkatan aktivitas konsumsi, terutama pada akhir tahun, yang menjadi faktor utama dalam menopang kinerja ekonomi nasional. Peningkatan konsumsi dipengaruhi oleh pengeluaran pemerintah yang lebih besar menjelang tutup tahun, baik untuk kebutuhan pembangunan infrastruktur maupun pelaksanaan program-program rutin yang telah dirancang sebelumnya. Hal ini disampaikan oleh Global Markets Economist Maybank Indonesia, Myrdal Gunarto, dalam pernyataannya pada Selasa (4/2).

Selain konsumsi yang meningkat, dinamika politik nasional juga berkontribusi terhadap aktivitas ekonomi, khususnya dengan berlangsungnya pemilihan umum kepala daerah secara serentak pada akhir tahun 2024. Kegiatan politik ini turut mendorong peningkatan belanja pemerintah dan swasta dalam berbagai sektor, menciptakan dorongan tambahan bagi pertumbuhan ekonomi. Dampak positif lainnya juga terlihat dalam sektor investasi, yang menunjukkan perbaikan signifikan menjelang akhir tahun. Kepercayaan investor terhadap stabilitas politik dan ekonomi Indonesia semakin meningkat, mendorong aliran modal masuk serta ekspansi bisnis di berbagai sektor industri.

Di sektor perdagangan, performa ekspor yang kuat juga menjadi faktor pendukung utama bagi pertumbuhan ekonomi yang solid. Neraca perdagangan Indonesia menunjukkan kinerja yang menjanjikan dengan peningkatan ekspor berbagai komoditas unggulan. Pemerintah tetap konsisten dalam menjaga daya saing ekspor nasional, terutama pada komoditas strategis seperti kelapa sawit, batu bara, besi, baja, serta nikel. Permintaan global yang stabil untuk komoditas-komoditas tersebut membantu mempertahankan surplus perdagangan, sekaligus memberikan kontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.

Selain dukungan dari sektor ekspor, indikator ekonomi lainnya turut menunjukkan tren yang menggembirakan. Pemerintah mencatat bahwa Purchasing Manager’s Index (PMI) manufaktur Indonesia mengalami peningkatan signifikan menjelang akhir tahun, mencerminkan ekspansi industri manufaktur yang lebih kuat. PMI yang terus membaik menjadi indikasi bahwa sektor produksi dalam negeri masih mampu bertahan dan berkembang di tengah ketidakpastian ekonomi global.

Dengan mempertimbangkan berbagai faktor pendukung tersebut, pemerintah optimistis bahwa perekonomian Indonesia tetap berada dalam jalur pertumbuhan yang stabil. Berbagai langkah strategis terus dilakukan untuk menjaga momentum ini, termasuk memastikan kebijakan fiskal yang akomodatif serta mendukung iklim investasi yang kondusif. Dalam menghadapi tantangan ekonomi global, stabilitas konsumsi domestik, kinerja ekspor yang positif, serta perbaikan investasi menjadi elemen kunci dalam menjaga laju pertumbuhan ekonomi nasional tetap berada di atas 5% pada akhir 2024.

Subscribe to My Newsletter

Subscribe to my weekly newsletter. I don’t send any spam email ever!