Menteri Luar Negeri Republik Indonesia (Menlu RI), Retno Marsudi, menyampaikan perpisahannya dalam rapat terakhir bersama Komisi I DPR RI, Kamis (12/9). Pertemuan tersebut menandai akhir dari masa baktinya selama 10 tahun sebagai Menlu di era pemerintahan Presiden Joko Widodo. Dalam pidato emosionalnya, Retno mengungkapkan rasa syukur dan kebanggaannya atas kesempatan yang diberikan untuk mengemban tugas diplomasi yang sangat strategis bagi Indonesia.
“Sungguh sebuah kehormatan bagi saya bisa memimpin diplomasi Indonesia di kancah dunia selama sepuluh tahun terakhir. Saya merasa bangga bisa berkontribusi untuk bangsa ini dan mewakili kepentingan Indonesia dalam berbagai forum internasional. Meskipun masa jabatan saya segera berakhir, sebagai warga negara saya akan tetap berkomitmen untuk terus berkontribusi bagi negeri tercinta ini,” ujar Retno dengan penuh haru.
Retno, yang telah berperan besar dalam menjaga stabilitas hubungan Indonesia dengan negara-negara lain, menegaskan bahwa perjuangan untuk Indonesia tidak berhenti dengan berakhirnya masa jabatannya. Ia mengajak semua pihak untuk tidak pernah lelah memberikan yang terbaik bagi tanah air. “Indonesia layak mendapatkan kebajikan dari kita semua, terutama di tengah tantangan global yang semakin kompleks. Kita harus teguh dalam memperjuangkan kepentingan nasional agar Indonesia tetap dihormati di mata dunia,” katanya dengan tegas.
Dalam pidato perpisahannya, Retno juga menyampaikan permohonan maaf apabila ada kekurangan dalam pelaksanaan tugasnya selama menjabat sebagai Menlu. “Saya memohon maaf jika dalam melaksanakan tugas, ada hal-hal yang tidak berkenan bagi Ibu dan Bapak sekalian. Saya pamit, namun dedikasi saya untuk Indonesia akan terus berlanjut,” ucapnya dengan tulus.
Sebelum menutup pertemuan, Retno memberikan pesan yang penuh semangat untuk terus mencintai Indonesia. “Jangan pernah lelah mencintai Indonesia, dan jangan pernah lelah berbuat baik untuk negeri ini. Terima kasih atas dukungan yang telah diberikan selama ini. Saya pamit, dan mari kita terus berjuang untuk Indonesia yang lebih baik,” tutupnya.
Dengan perpisahan ini, Retno Marsudi meninggalkan jejak yang mendalam dalam sejarah diplomasi Indonesia, sebagai pemimpin yang berhasil mengangkat posisi Indonesia di kancah internasional. Selama satu dekade terakhir, Retno memainkan peran penting dalam berbagai upaya perdamaian dan diplomasi internasional yang membawa nama Indonesia semakin disegani di panggung global.