Rusia Keras Menolak Tuduhan Serangan ke Rumah Sakit di Kiev

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp

Moskow – Otoritas Rusia dengan tegas menolak tuduhan bahwa mereka menyerang sebuah rumah sakit di Kiev, menurut juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, pada Selasa (9/7).

Dalam konferensi pers di Moskow, Peskov menegaskan bahwa militer Rusia hanya menargetkan objek militer dengan senjata presisi tinggi untuk menghindari korban sipil.

“Kami tidak menyerang sasaran sipil. Serangan dilakukan terhadap fasilitas infrastruktur penting dan target militer yang terkait dengan potensi militer rezim Kiev,” katanya.

Pejabat tersebut menambahkan bahwa Kementerian Pertahanan Rusia telah memberikan penjelasan rinci mengenai situasi ini, mengungkapkan bahwa rumah sakit tersebut terkena peluru anti-rudal yang jatuh.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy pada Senin (8/7) menuduh Rusia menyerang rumah sakit anak-anak di Kiev.

Menanggapi tuduhan ini, Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan bahwa banyak foto dan rekaman video dari Kiev menunjukkan bahwa kerusakan tersebut disebabkan oleh jatuhnya rudal pertahanan udara Ukraina yang diluncurkan dari sistem anti-pesawat di kota itu.

Dmitry Polyansky, Deputi Pertama Perwakilan Tetap Rusia untuk PBB, mengatakan bahwa Dewan Keamanan PBB akan bertemu pada Selasa malam (9/7) untuk membahas situasi di Ukraina dan berjanji untuk menyajikan “fakta yang menyangkal versi serangan Ukraina”.

Verifikasi independen atas klaim dari kedua belah pihak sulit dilakukan karena konflik yang sedang berlangsung.

Mengenai KTT NATO di Washington pada 9-11 Juli, Peskov mengatakan bahwa Moskow akan mengikuti acara tersebut dengan cermat, dan mencatat bahwa aliansi tersebut menganggap Rusia sebagai musuh.

“Ini adalah aliansi yang berulang kali secara terbuka menyatakan tujuannya untuk memberikan kekalahan strategis pada Rusia di medan perang. Dan ini adalah aliansi yang terlibat langsung dalam konflik Ukraina di pihak Ukraina,” ujarnya.

Juru bicara tersebut menolak mengomentari laporan media yang mengklaim bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin dan Perdana Menteri India Narendra Modi telah menyetujui pemulangan dini warga negara India yang secara tidak sengaja bertugas di tentara Rusia dan berperang di pihak Rusia di Ukraina.

Ditanya tentang prospek hubungan Rusia dengan Korea Utara, Peskov mengatakan bahwa Moskow bermaksud untuk lebih meningkatkan dan memperdalam hubungan dengan Pyongyang di semua bidang setelah kunjungan Putin baru-baru ini ke negara Asia tersebut.

Subscribe to My Newsletter

Subscribe to my weekly newsletter. I don’t send any spam email ever!