Jakarta, Indonesia – Jumlah pengguna internet global terus meroket dari tahun ke tahun seiring meningkatnya akses teknologi dan konektivitas digital. Berdasarkan laporan Data Reportal dan Worldometer, pada tahun 2025 jumlah pengguna internet di dunia mencapai 5,56 miliar, lebih dari dua kali lipat dibandingkan 2,53 miliar pengguna pada 2013. Tren ini menunjukkan betapa pentingnya internet dalam kehidupan modern, baik sebagai sarana komunikasi, pendidikan, bisnis, hingga hiburan.
Seperti yang diperkirakan, negara dengan populasi besar cenderung mendominasi dalam jumlah pengguna. China tetap berada di posisi teratas dengan 1,11 miliar pengguna internet atau sekitar 78,17% dari total populasinya yang mencapai 1,416 miliar jiwa. Di posisi kedua ada India dengan 806 juta pengguna, setara dengan 55,1% dari 1,464 miliar penduduknya. Meskipun tingkat penetrasinya belum setinggi negara maju, jumlah pengguna yang sangat besar menjadikan India kekuatan digital utama di dunia.
Amerika Serikat berada di posisi ketiga dengan 332 juta pengguna internet atau 95,68% dari populasi. Angka penetrasi yang tinggi ini mencerminkan infrastruktur digital yang sudah sangat mapan, dengan mayoritas aktivitas ekonomi dan sosial berbasis online. Sementara itu, Indonesia berhasil menempati posisi keempat dengan 212 juta pengguna dari total 286 juta penduduk. Tingkat penetrasi internet nasional mencapai 74,13%, mencerminkan peningkatan signifikan dalam akses digital dalam beberapa tahun terakhir.
Di bawah Indonesia, terdapat Brasil dengan 183 juta pengguna (85,92%), disusul Rusia (133 juta, 92,36%), Pakistan (116 juta, 45,49%), dan Meksiko (110 juta, 83,33%). Jepang menempati posisi kesembilan dengan 109 juta pengguna (88,62%), sementara Nigeria melengkapi daftar sepuluh besar dengan 107 juta pengguna (44,96%).
Peningkatan jumlah pengguna internet secara global tidak terjadi secara kebetulan. Menurut analisis Bain & Company, kemajuan ini didorong oleh penurunan biaya akses internet, peningkatan ketersediaan ponsel pintar, serta kemajuan layanan data seluler yang lebih cepat dan stabil. Infrastruktur jaringan yang semakin baik dan layanan digital yang lebih terjangkau juga menjadi faktor pendorong utama.
Selain itu, popularitas media sosial, e-commerce, dan platform streaming turut mempercepat adopsi internet di berbagai lapisan masyarakat. Urbanisasi yang pesat dan pertumbuhan kelas menengah di banyak negara berkembang semakin meningkatkan kebutuhan terhadap konektivitas digital. Investasi besar dalam ekspansi jaringan dan pengembangan infrastruktur digital juga memperluas jangkauan internet, terutama di wilayah pedesaan yang sebelumnya minim akses.
Dengan tren yang terus menanjak ini, internet tidak lagi sekadar alat komunikasi, melainkan fondasi utama dalam transformasi ekonomi dan sosial global. Kehadiran Indonesia di posisi empat besar menunjukkan potensi besar dalam ekonomi digital dan peluang pengembangan ekosistem teknologi di masa depan.