Sejarah Jalan Tol di Indonesia: Dari Gagasan Raden Sudiro hingga Jagorawi

Jakarta – Jalan tol kini menjadi bagian penting dari mobilitas dan konektivitas di Indonesia. Berdasarkan data Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), per Agustus 2025 total panjang jalan tol yang beroperasi telah mencapai 3.092,7 kilometer dengan 75 ruas. Namun, gagasan pembangunan jalan tol sebenarnya telah muncul jauh sebelum itu.

Gagasan awal lahir pada 1955 dari Raden Sudiro, Wali Kota Jakarta saat itu. Dalam dokumen “Jalan di Indonesia: dari Sabang Sampai Merauke” yang disusun Kementerian PUPR, Sudiro mengusulkan pembangunan jalan berbayar untuk membantu pembiayaan pembangunan Kota Praja Jakarta Raya. Ia menilai subsidi dari pemerintah pusat saat itu sangat terbatas, sementara kebutuhan belanja daerah terus meningkat.

Sayangnya, gagasan Sudiro mendapat penolakan dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sementara (DPRDS). Alasannya, jalan berbayar dianggap berpotensi mengganggu lalu lintas, dan penarikan tarif dinilai mirip pungutan pajak peninggalan kolonial Belanda. Usulan tersebut pun sempat tertahan.

Ide jalan tol kembali mengemuka pada 1970. Sutami, Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik (PUTL), mengusulkan kepada Presiden Soeharto agar pemerintah membangun jalan bypass Jakarta–Bogor. Saat itu kemacetan sudah menjadi persoalan serius, dengan sekitar 220 ribu kendaraan melintasi jalan raya Jakarta setiap hari, termasuk 9 ribu kendaraan di jalur Jakarta–Bogor.

Melihat kondisi tersebut, Presiden Soeharto menyetujui pembangunan jalan tol pertama, yaitu Tol Jagorawi (Jakarta–Bogor–Ciawi). Proyek ini kemudian menjadi tonggak awal pembangunan jaringan tol di Indonesia, yang kini membentang ribuan kilometer.

Pembangunan Jagorawi juga mendapat dukungan dari Amerika Serikat, bersamaan dengan rencana pembangunan pabrik semen berkapasitas 1,2 juta ton per tahun di Cibinong, Bogor. Dukungan tersebut mempercepat realisasi proyek yang menjadi ikon era awal modernisasi transportasi jalan di Indonesia.

Sejarah panjang jalan tol di Indonesia memperlihatkan bagaimana ide yang awalnya ditolak akhirnya menjadi tulang punggung mobilitas nasional. Dari gagasan Raden Sudiro hingga realisasi oleh Presiden Soeharto, jalan tol kini terus berkembang sebagai simbol kemajuan infrastruktur negeri.

Subscribe to My Newsletter

Subscribe to my weekly newsletter. I don’t send any spam email ever!