Malaysia Jadi Ekonomi Digital dengan Pertumbuhan Tercepat di Asia Tenggara

Jakarta — Malaysia kini tercatat sebagai ekonomi digital dengan pertumbuhan tercepat di Asia Tenggara. Laporan e‑Conomy SEA edisi ke‑10 yang dirilis Google, Temasek, dan Bain & Company menyebutkan bahwa ekonomi digital Malaysia tumbuh 19 persen year‑on‑year (YoY) dan diproyeksikan mencapai gross merchandise value (GMV) RM161 miliar atau US$39 miliar pada 2025.

Google Malaysia & Singapore Managing Director Ben King mengatakan momentum ini didorong oleh pertumbuhan sektor yang kuat, lanskap pendanaan sehat, serta investasi infrastruktur digital. Ia menambahkan bahwa adopsi kecerdasan buatan (AI) oleh konsumen digital Malaysia menjadi salah satu faktor percepatan.

Sektor perjalanan daring menjadi salah satu mesin pertumbuhan utama, didukung konektivitas udara yang membaik, kebijakan liberalisasi visa, serta kampanye pariwisata digital menjelang Visit Malaysia 2026. Bain & Company mencatat inbound travel tumbuh lebih dari 20 persen pada semester pertama 2025, dengan 25 juta wisatawan tercatat sepanjang 2024.

E‑commerce tetap menjadi kontributor terbesar, dengan nilai diperkirakan mencapai US$20 miliar pada 2025 setelah mencatat pertumbuhan 21 persen YoY. Konsolidasi platform regional dan meningkatnya tren video commerce menjadi pendorong utama, dengan kontribusi 10 persen terhadap total GMV.

Layanan keuangan digital juga menunjukkan pertumbuhan dua digit. Nilai transaksi pembayaran digital diproyeksikan mencapai US$213 miliar pada 2025, seiring peningkatan penggunaan DuitNow QR dan interoperabilitas lintas negara di Asia Tenggara.

Secara regional, ekonomi digital Asia Tenggara diperkirakan menembus US$300 miliar GMV pada 2025, tumbuh 15 persen YoY. Malaysia kini dipandang sebagai pusat keterlibatan digital yang siap memasuki fase pertumbuhan berbasis AI, sejalan dengan ambisi menjadi pemimpin digital kawasan pada 2030.

Subscribe to My Newsletter

Subscribe to my weekly newsletter. I don’t send any spam email ever!