Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) baru-baru ini mengumumkan proyeksi yang menggambarkan pertumbuhan yang luar biasa dalam sektor inovasi teknologi di sektor keuangan (ITSK) dan aset kripto di Indonesia. Dalam waktu kurang dari lima tahun, OJK memperkirakan peningkatan signifikan dalam jumlah produk dan layanan ITSK, dari yang saat ini hanya berjumlah lima produk, akan meroket hingga mencapai 100 produk pada tahun 2028.
Pertumbuhan ini bukan hanya tentang penambahan jumlah produk, tetapi juga mencerminkan perkembangan ekosistem teknologi keuangan yang semakin matang dan dinamis di Indonesia. Seiring dengan lonjakan jumlah produk, kemitraan dalam sektor ITSK juga diharapkan mengalami peningkatan yang tajam. Dari 953 kemitraan yang ada saat ini, angka ini diproyeksikan akan melonjak hingga mencapai 5.000 kemitraan pada tahun 2028.
Kemitraan yang berkembang ini diharapkan akan menciptakan sinergi yang kuat antara berbagai pelaku industri, mulai dari perusahaan rintisan teknologi hingga lembaga keuangan tradisional, yang semuanya berkontribusi terhadap pengembangan sektor ITSK yang lebih inklusif dan berkelanjutan.
Lonjakan Pengguna dan Nilai Transaksi
Selain dari sisi produk dan kemitraan, pertumbuhan signifikan juga diperkirakan akan terjadi pada jumlah pengguna layanan ITSK. Pada awal 2024, pengguna ITSK tercatat sebanyak 277.887 orang, namun OJK optimis bahwa angka ini akan meningkat drastis menjadi 5 juta pengguna pada tahun 2028. Lonjakan jumlah pengguna ini mencerminkan semakin meluasnya adopsi teknologi keuangan digital di kalangan masyarakat Indonesia.
Pengguna yang semakin banyak ini bukan hanya berasal dari kalangan tech-savvy atau generasi muda, tetapi juga dari berbagai segmen masyarakat yang mulai menyadari manfaat dan kemudahan yang ditawarkan oleh layanan keuangan digital. Dengan akses yang semakin mudah dan penyebaran informasi yang semakin luas, diharapkan semakin banyak masyarakat yang beralih menggunakan layanan ITSK dalam kehidupan sehari-hari mereka.
Tidak hanya itu, OJK juga memproyeksikan bahwa nilai transaksi di sektor ITSK akan mengalami peningkatan yang luar biasa. Pada awal tahun 2024, nilai transaksi tercatat sebesar Rp301,75 triliun. Namun, angka ini diperkirakan akan melampaui Rp1.000 triliun pada tahun 2028. Peningkatan lebih dari tiga kali lipat ini menunjukkan potensi besar yang dimiliki Indonesia dalam mengembangkan sektor keuangan digitalnya.
Tanggapan dan Rencana Indodax
Menanggapi roadmap dan proyeksi OJK, CEO Indodax, Oscar Darmawan, menyampaikan sambutannya dengan penuh optimisme. Menurut Oscar, proyeksi yang disampaikan oleh OJK bukan hanya sekadar angka, tetapi merupakan cerminan dari potensi luar biasa yang dimiliki oleh sektor teknologi keuangan di Indonesia. Ia melihat roadmap ini sebagai langkah strategis yang akan mendorong pertumbuhan sektor ITSK dan kripto secara signifikan.
“Roadmap ini adalah langkah penting yang akan mendorong pertumbuhan sektor ITSK dan kripto secara signifikan. Proyeksi yang diberikan oleh OJK mencerminkan keyakinan terhadap kapasitas Indonesia untuk menjadi salah satu pemimpin dalam inovasi keuangan digital,” ungkap Oscar Darmawan.
Oscar juga menegaskan komitmen Indodax untuk terus berinovasi dan memperluas jangkauan layanan mereka, sejalan dengan roadmap yang telah ditetapkan oleh OJK. Ia percaya bahwa dengan adanya kolaborasi yang kuat dan dukungan dari berbagai pihak, Indonesia akan mampu mencapai hasil yang signifikan dalam pengembangan sektor ini. Lebih jauh lagi, ia yakin bahwa transformasi besar ini akan memperkuat posisi Indonesia sebagai salah satu pemain utama di pasar keuangan digital global.
Pentingnya Literasi Digital
Di balik proyeksi peningkatan jumlah pengguna ITSK hingga 5 juta orang, Oscar juga menekankan pentingnya literasi digital sebagai elemen kunci dalam mencapai tujuan tersebut. Menurutnya, tantangan terbesar yang dihadapi saat ini adalah bagaimana memberikan edukasi yang masif kepada masyarakat tentang manfaat dan cara kerja teknologi keuangan digital.
Oscar mengakui bahwa tanpa adanya pemahaman yang memadai tentang teknologi keuangan, banyak masyarakat yang mungkin masih ragu untuk beralih ke layanan digital. Oleh karena itu, ia menegaskan bahwa Indodax berkomitmen untuk terus berinovasi dalam mengembangkan program literasi digital yang dapat membantu masyarakat memahami dan memanfaatkan teknologi ini dengan lebih baik.
Sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan literasi digital di Indonesia, Indodax telah meluncurkan program edukasi melalui Indodax Academy. Program ini dirancang untuk memberikan akses pendidikan yang mudah dan gratis bagi masyarakat, melalui berbagai platform seperti situs web, YouTube, dan media sosial resmi perusahaan. Materi yang disediakan mencakup topik-topik krusial, mulai dari pemahaman dasar tentang kripto hingga strategi investasi dan trading yang lebih kompleks. Dengan adanya program ini, diharapkan masyarakat dapat lebih memahami, menguasai, dan pada akhirnya, memanfaatkan teknologi keuangan digital dengan bijak dan efektif.
Penutup Proyeksi yang disampaikan oleh OJK memberikan gambaran optimis tentang masa depan sektor ITSK dan kripto di Indonesia. Namun, untuk mencapai proyeksi tersebut, diperlukan kerja sama yang erat antara pemerintah, industri, dan masyarakat. Dengan adanya komitmen yang kuat dan langkah-langkah strategis yang tepat, Indonesia berpeluang besar untuk menjadi salah satu pemimpin global dalam inovasi keuangan digital, menciptakan ekosistem yang inklusif, berkelanjutan, dan kompetitif di kancah internasional.