Erick Thohir, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), terus mengupayakan pemberdayaan ekonomi kerakyatan dengan memperkenalkan berbagai program untuk mendukung kemajuan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Salah satu langkah konkret yang diambilnya adalah dengan menyelenggarakan pelatihan UMKM Naik Kelas 2025 di Kota Padang, Sumatra Barat, yang diikuti oleh lebih dari 100 pelaku UMKM dari seluruh provinsi Sumatra Barat. Program ini sejalan dengan visi Presiden Prabowo Subianto dalam menjadikan UMKM sebagai kekuatan ekonomi yang mampu bersaing secara global.
Pelatihan yang diselenggarakan oleh Kementerian BUMN ini merupakan bagian dari upaya strategis untuk membantu UMKM berkembang dan naik kelas. Salah satu inovasi yang diperkenalkan dalam program ini adalah aplikasi Naksir UMKM, yang bertujuan untuk mengumpulkan dan menganalisis data terkait profil, potensi, dan kebutuhan UMKM di seluruh Indonesia. Dengan adanya data yang lebih akurat dan terintegrasi, Kementerian BUMN dapat merancang program pelatihan yang lebih efektif dan terfokus pada peningkatan kualitas produk, akses pasar, serta daya saing para pelaku usaha.
Arya Sinulingga, Staf Khusus Menteri BUMN, menyampaikan bahwa aplikasi Naksir UMKM berperan penting dalam memberikan gambaran yang jelas tentang tantangan yang dihadapi oleh UMKM. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang kondisi riil di lapangan, kementerian dapat merancang program yang lebih tepat sasaran, seperti pelatihan mengenai legalitas usaha, pengelolaan keuangan, dan pemasaran produk. Program pelatihan ini bertujuan untuk memberikan UMKM pengetahuan praktis yang dapat langsung diterapkan dalam usaha mereka.
Pelatihan kali ini mencakup berbagai topik penting yang relevan dengan pengembangan UMKM, seperti pelatihan mengenai Nomor Induk Berusaha (NIB), PIRT, dan Sertifikasi Halal, yang dibawakan oleh Afifah Puji Hastuti dari PT Surveyor Indonesia. Selain itu, para peserta juga mendapatkan pemahaman tentang pengelolaan keuangan yang lebih efisien melalui materi yang diberikan oleh Meidia Venny, Pengawas Senior OJK Provinsi Sumatra Barat. Haris Satria, seorang Brand Activator Indonesia, mengakhiri pelatihan dengan membahas tentang pentingnya desain produk dan branding untuk memperkuat daya tarik di pasar yang semakin kompetitif.
Tidak hanya materi yang diberikan, pelatihan ini juga membuka ruang bagi para pelaku UMKM untuk berkonsultasi langsung dengan narasumber dan mendapatkan masukan yang relevan dengan tantangan yang mereka hadapi dalam mengembangkan usaha mereka. Sesi konsultasi bisnis menjadi kesempatan berharga bagi para peserta untuk memperoleh saran dan solusi yang dapat membantu mereka dalam memajukan usaha.
Pada acara ini, turut hadir berbagai perwakilan dari BUMN, seperti BRI, BNI, Mandiri, Telkom Indonesia, dan Bukit Asam, yang berkolaborasi dalam mendukung kelancaran pelatihan ini. Kehadiran mereka menunjukkan sinergi yang semakin kuat antara sektor pemerintah, perusahaan negara, dan UMKM dalam mendorong pertumbuhan ekonomi daerah dan nasional.
Erick Thohir menegaskan bahwa Kementerian BUMN berkomitmen untuk terus memberikan dukungan yang lebih besar kepada UMKM, tidak hanya melalui pelatihan, tetapi juga dalam hal pendampingan, akses pasar, dan pembiayaan. Dengan semakin berkembangnya UMKM di seluruh Indonesia, diharapkan mereka dapat menjadi motor penggerak ekonomi yang tangguh dan mampu bersaing di pasar global.