5 Pengusaha Sukses yang Kaya dari Bisnis Sampingan

Jakarta – Tak sedikit pengusaha sukses yang awalnya hanya memulai bisnis kecil sebagai usaha sampingan. Bermodal ide sederhana dan dana terbatas, usaha mereka berkembang menjadi bisnis bernilai miliaran dolar. Berikut lima contoh pengusaha yang berhasil mengubah bisnis sampingan menjadi sumber kekayaan besar.

Kisah pertama datang dari Kamil Faizi, pendiri perusahaan e-commerce Challenge Coins 4 U di Cheyenne, Wyoming. Ia memulai usaha pembuatan koin tantangan militer kustom pada 2014 dengan pinjaman sebesar US$10.000. Setelah sempat merugi di awal, perusahaan mulai mencetak laba pada 2016. Berkat layanan pelanggan yang baik dan strategi pemasaran sederhana seperti networking hingga cold calling, perusahaannya meraih pendapatan hingga US$1,12 juta pada 2020.

Dari Amerika Serikat juga muncul nama William Hewlett dan David Packard, duo pendiri Hewlett-Packard. Perusahaan teknologi ini lahir dari sebuah garasi kecil di Palo Alto pada 1938 dengan modal awal US$538. Kini, Hewlett-Packard tumbuh menjadi raksasa teknologi dengan kapitalisasi pasar mencapai US$27,01 miliar, membuktikan bagaimana usaha sampingan bisa berubah menjadi perusahaan global.

H. Adam Holt juga memulai perjalanannya dengan sederhana. Ia mendirikan Asset-Map pada 2008 di Philadelphia menggunakan dana pribadi. Produk teknologi finansial ini awalnya digunakan dalam praktiknya sebagai penasihat keuangan. Baru pada 2012, Asset-Map diluncurkan secara luas dan kini mendukung ribuan penasihat di berbagai negara dengan mata uang dan bahasa berbeda.

Contoh lain adalah Kevin Plank, yang mendirikan merek pakaian olahraga Under Armour pada 1996 di Baltimore. Dengan modal tabungan sekitar US$15.000, ia harus menghadapi utang kartu kredit hingga US$40.000. Namun, berkat tekad dan inovasi, Under Armour berkembang pesat dengan pendapatan tahunan lebih dari US$5,3 miliar.

Terakhir, ada kisah Akilah Releford yang mendirikan Mary Louise Cosmetics saat masih mahasiswa di Howard University. Dengan modal US$600, ia membeli persediaan awal dan meluncurkan situs resmi pada Desember 2016. Dalam dua bulan pertama, penjualan produknya mencapai US$20.000–30.000 per bulan. Meski sempat berhenti sementara untuk fokus kuliah, Releford akhirnya memilih mengembangkan bisnis penuh waktu setelah melihat lonjakan penjualan yang menjanjikan.

Kisah-kisah ini menunjukkan bahwa bisnis sampingan bukan sekadar tambahan pendapatan. Dengan kerja keras, inovasi, dan strategi yang tepat, usaha kecil bisa menjadi pintu menuju kesuksesan besar.

Subscribe to My Newsletter

Subscribe to my weekly newsletter. I don’t send any spam email ever!