Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Asep Wahyuwijaya, menegaskan bahwa kementerian dan lembaga harus memastikan setiap implementasi program tetap selaras dengan visi Presiden Prabowo Subianto, meskipun kebijakan efisiensi anggaran sedang diterapkan. Ia menyoroti pentingnya komitmen dalam menjalankan visi-misi pemerintah agar program-program yang dijalankan tetap berdampak positif bagi masyarakat luas.
Dalam rapat kerja Komisi VI DPR RI bersama Kementerian Koperasi RI, BP Batam, dan BPKS Sabang yang berlangsung di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, pada Rabu (12/2/2025), Asep Wahyuwijaya menyoroti tantangan besar yang dihadapi pemerintah. Ia menyinggung kondisi utang negara yang mencapai ribuan triliun rupiah dan mengkritik sikap sejumlah pihak yang seolah-olah melakukan tawar-menawar dengan pemerintah terkait keterbatasan anggaran.
Asep yang berasal dari Daerah Pemilihan Jawa Barat V (Kabupaten Bogor) menegaskan bahwa meskipun ada pemangkasan anggaran, penyelarasan program dengan target visi Presiden Prabowo Subianto tetap menjadi keharusan. Menurutnya, efisiensi tidak boleh menghambat performa kementerian, lembaga, dan badan terkait yang memiliki tanggung jawab besar terhadap kesejahteraan masyarakat.
Ia juga menyoroti pentingnya menjaga pencapaian visi besar seperti Astacita serta target pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen yang telah dicanangkan. Menurutnya, efisiensi yang dilakukan tidak boleh mengorbankan tujuan utama pemerintah, melainkan harus menyesuaikan diri dengan alokasi anggaran yang tersedia agar tetap dapat mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
Lebih lanjut, Asep menyampaikan bahwa efisiensi anggaran memang menjadi langkah yang perlu diambil, mengingat beban utang yang besar dan tantangan fiskal yang semakin kompleks. Ia mengingatkan bahwa pengeluaran anggaran yang terlalu besar di masa lalu justru tidak selalu memberikan dampak signifikan, bahkan berkontribusi pada beban ekonomi yang dirasakan saat ini.
Untuk itu, ia meminta agar setiap kementerian, lembaga, dan badan yang terkena dampak efisiensi anggaran tetap berorientasi pada visi Presiden Prabowo Subianto dalam menentukan arah kebijakan di tengah berbagai tantangan yang dihadapi negara. Ia meyakini bahwa Presiden juga telah mempertimbangkan berbagai aspek sebelum mengambil keputusan terkait efisiensi ini.
Menurutnya, kunci utama keberhasilan efisiensi adalah kemampuan kementerian dan lembaga dalam menetapkan skala prioritas berdasarkan porsi anggaran yang tersedia. Ia menekankan pentingnya memahami proses perencanaan kebijakan dengan benar, di mana sebelum menentukan angka anggaran, harus ada kejelasan dalam visi, misi, dan strategi yang ingin dicapai. Ia mengingatkan agar kebijakan tidak terbalik dengan memaksakan angka tertentu sebelum memahami konsep dan arah kebijakan yang sebenarnya.
Asep mengakhiri pernyataannya dengan menegaskan kembali pentingnya koordinasi yang erat antara kementerian dan lembaga dengan visi Presiden. Dengan demikian, meskipun anggaran mengalami efisiensi, tujuan pembangunan nasional tetap dapat diwujudkan secara optimal.