Indonesia kini mendapat angin segar dalam menghadapi tantangan energi yang kian kompleks, dengan adanya tambahan pasokan minyak bumi sebesar 300.000 barel per bulan dari Malaysia, berkat kerja sama strategis antara PT Humpuss dan Petco Trading Labuan Company Limited (PTLCL), anak perusahaan dari Petronas. Kesepakatan ini secara resmi disahkan melalui penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) pada Selasa (17/9), yang diyakini akan mengurangi tekanan terhadap penurunan produksi minyak dalam negeri.
Direktur Eksekutif PT Humpuss, Andi Alifwansyah, menjelaskan bahwa penurunan produksi minyak bumi di Indonesia menjadi perhatian utama, dengan angka lifting minyak yang diprediksi terus merosot dari tahun ke tahun. “Penandatanganan MoU ini merupakan langkah strategis di tengah penurunan produksi minyak bumi secara global, termasuk Indonesia. Pasokan tambahan dari Malaysia ini akan sangat membantu upaya kita dalam menjaga stabilitas pasokan energi nasional,” ujar Andi dalam keterangan tertulis.
Di dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024, pemerintah menargetkan lifting minyak bumi sebesar 635.000 barel per hari, namun kenyataannya, lifting migas untuk tahun depan diproyeksikan hanya berkisar antara 580.000 hingga 601.000 barel per hari. Dalam kondisi ini, pasokan 300.000 barel minyak bumi per bulan dari Malaysia melalui anak perusahaan Petronas menjadi sangat penting, terlebih mengingat pasokan ini terdiri dari minyak bumi jenis light crude yang memiliki kualitas tinggi dan rendah sulfur. Light crude ini akan diolah di kilang PT Humpuss di Cepu, Jawa Tengah, yang mampu memproduksi hingga 10.000 barel per hari.
“Kilang di Cepu yang dibangun pada akhir tahun 2000 ini akhirnya bisa mulai beroperasi secara optimal. Dari pasokan minyak light crude ini, kami akan menghasilkan gasoline RON 95 dan RON 92 sebanyak 2.200 barel per hari, solar dexlite dan dex sebesar 5.000 barel per hari, serta fuel oil sebanyak 2.000 barel per hari,” tambah Andi.
Selama ini, kilang tersebut belum pernah beroperasi karena sulitnya memperoleh pasokan bahan baku minyak bumi berkualitas rendah sulfur. Oleh karena itu, kerjasama ini dipandang sebagai langkah signifikan yang memungkinkan Indonesia mengolah minyak bumi sendiri, mengurangi ketergantungan pada impor bahan baku, sekaligus memperkuat ketahanan energi nasional.
Lebih jauh lagi, pemerintah juga telah menginstruksikan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) untuk terus melakukan eksplorasi sumur baru serta pengembangan sumur-sumur yang sudah ada guna menanggulangi ancaman penurunan produksi. Langkah ini menjadi bagian dari strategi jangka panjang untuk memastikan pasokan energi dalam negeri tetap terjaga di tengah ketidakpastian harga dan produksi global.
Dengan adanya kesepakatan ini, Indonesia bukan hanya mengamankan pasokan minyak bumi, tetapi juga memperkuat posisinya dalam menghadapi berbagai tantangan energi di masa depan. Kolaborasi dengan Petronas ini sekaligus menunjukkan bahwa Indonesia mampu menjalin kemitraan strategis dengan perusahaan energi global untuk mencapai kepentingan nasional. Keberlanjutan pasokan ini diharapkan akan memberikan kontribusi positif dalam menciptakan stabilitas ekonomi, khususnya di sektor energi, dan memperkuat ketahanan energi nasional di tengah tantangan global.