Pemerintah Polandia menyatakan kesiapannya untuk bekerja sama dengan Indonesia dalam mendukung program makanan bergizi gratis bagi anak-anak sekolah, sebuah upaya ambisius yang telah dicanangkan oleh Presiden Prabowo sebagai bagian dari program peningkatan gizi nasional. Pernyataan ini disampaikan oleh Maciej Tumulec, Kuasa Usaha Ad Interim Kedutaan Besar Polandia untuk Indonesia, pada acara Perayaan Hari Kemerdekaan Polandia di Jakarta, Rabu (13/11). Dalam pidatonya, Tumulec dengan antusias menawarkan pengalaman dan dukungan dari Polandia, sebuah negara yang telah berhasil menjalankan program serupa untuk mengatasi masalah gizi anak-anak dalam kurun waktu hanya empat tahun.
Mengacu pada pengalamannya sendiri, Tumulec menjelaskan bahwa lebih dari satu dekade lalu, Polandia menghadapi krisis gizi pada anak-anak, terutama di kalangan keluarga miskin yang tidak memiliki akses cukup terhadap makanan bergizi. Menyadari pentingnya intervensi cepat, pemerintah Polandia menciptakan sebuah program bertajuk “Segelas Susu.” Program ini tidak hanya menyediakan susu bagi anak-anak, tetapi juga paket makanan yang lengkap dengan asupan buah segar, sehingga anak-anak dapat memperoleh kebutuhan nutrisi mereka di sekolah. Dalam waktu singkat, program ini berhasil mengatasi permasalahan gizi dan menjadi model keberhasilan yang kini siap dibagikan kepada Indonesia.
Tumulec menegaskan bahwa program tersebut menjadi solusi efektif yang sukses, karena dalam empat tahun sejak peluncurannya, Polandia telah mampu memberantas kekurangan gizi pada anak-anak. Saat ini, Polandia tidak hanya mengatasi masalah nutrisi di dalam negeri tetapi juga berhasil menjadi salah satu produsen pangan terbesar di Eropa. Lebih dari itu, Polandia juga memiliki keunggulan dalam teknologi pengolahan pangan. Dukungan teknis dari Polandia dalam bentuk teknologi dan pengetahuan ini, menurut Tumulec, dapat membantu Indonesia mewujudkan tujuan dari program makanan bergizi gratis dan memperkuat ketahanan pangan nasional.
Selain komitmen teknis, Polandia juga menyampaikan kesiapannya untuk berbagi pelajaran yang didapat dari pengalaman mereka, baik dari sisi keberhasilan maupun tantangan. Tumulec berharap bahwa Indonesia dapat belajar dari pendekatan dan strategi Polandia sehingga bisa menghindari kesalahan yang telah dilakukan di masa lalu dan mengadopsi metode yang sudah terbukti efektif.
Menanggapi tawaran dari Polandia, Menteri Ketenagakerjaan Indonesia, Yassierli, yang hadir mewakili pemerintah Indonesia dalam perayaan tersebut, memberikan respon positif. Menurut Yassierli, tawaran ini mencerminkan potensi kerja sama yang bermanfaat bagi kedua negara. Tidak hanya dapat mendukung program makanan gratis di Indonesia, namun juga membuka peluang baru dalam hubungan bilateral, khususnya di sektor pangan dan industri pengolahan. Ia menilai dukungan dari negara yang memiliki pengalaman berhasil di bidang ini akan mempercepat pencapaian tujuan pemerintah Indonesia dalam menyejahterakan generasi muda melalui asupan makanan yang lebih sehat.
Kesiapan Polandia untuk mendukung Indonesia dalam pelaksanaan program makanan bergizi ini menjadi bukti kuat bahwa kolaborasi internasional dalam bidang kesehatan dan nutrisi memiliki dampak besar terhadap masyarakat luas. Harapannya, dengan terjalinnya kerja sama ini, kualitas gizi dan kesehatan anak-anak di Indonesia akan meningkat secara signifikan, sekaligus membuka jalan bagi kedua negara untuk mengembangkan kerja sama yang lebih luas di masa depan.