Jakarta — Mengukur kecerdasan manusia bukan perkara sederhana. Meski tes IQ sering dijadikan acuan, para ahli sepakat bahwa angka tersebut hanya mencerminkan sebagian kecil dari kapasitas intelektual seseorang. Kreativitas, kecerdasan emosional, dan keterampilan sosial kerap luput dari pengukuran. Namun, sejumlah individu tetap mencuri perhatian dunia berkat skor IQ yang luar biasa tinggi dan kontribusi nyata di bidang masing-masing.
Di urutan pertama, Young-Hoon Kim dari Korea Selatan mencatat skor IQ tertinggi di dunia: 276. Diakui oleh Giga Society pada 2024, Kim aktif di berbagai organisasi seperti World Mind Sports Council dan World Memory Championships. Ia juga menjabat sebagai Presiden United Sigma Intelligence Association (USIA), dengan keahlian di bidang psikologi, linguistik, dan ilmu saraf.
Terence Tao, matematikawan Australia-Amerika, menyusul dengan IQ 230. Dijuluki “Mozart of Math,” Tao menjadi profesor di UCLA pada usia 24 dan meraih Fields Medal berkat kontribusinya dalam teori bilangan dan analisis harmonik.
Marilyn Vos Savant (IQ 228) dikenal lewat rubrik “Ask Marilyn” di Parade Magazine. Guinness World Records sempat mencatatnya sebagai pemilik IQ tertinggi. Ia aktif membahas logika, filsafat, dan sains populer.
Christopher Hirata (IQ 225) adalah astrofisikawan yang kuliah di Caltech pada usia 14 dan meraih PhD dari Princeton di usia 22. Penelitiannya tentang energi gelap dan struktur alam semesta menjadikannya sosok penting dalam fisika modern.
Sho Yano (IQ 200) lulus sarjana di usia 12 dan menjadi dokter pada usia 21. Penelitiannya di bidang genetika dan biologi molekuler menunjukkan bahwa kecerdasan tinggi bisa berpadu dengan dedikasi ilmiah.
Nama-nama lain seperti Evangelos Katsioulis (IQ 198), Christopher Harding (IQ 197), dan Christopher Langan (IQ 195) menunjukkan keragaman latar belakang: dari psikiater hingga autodidak yang merumuskan teori semesta berbasis kognisi.
Rick Rosner (IQ 192) dikenal eksentrik—pernah bekerja sebagai bouncer dan penari telanjang—namun juga aktif menulis untuk acara TV dan meneliti kesadaran manusia.
Di posisi ke-10, Garry Kasparov (IQ 190), legenda catur asal Rusia, menjadi juara dunia termuda pada usia 22 dan kini aktif dalam advokasi politik dan demokrasi.
Meski tidak ada nama dari Indonesia dalam daftar ini, pencapaian para tokoh tersebut menjadi inspirasi bahwa kecerdasan, bila diarahkan dengan benar, dapat menghasilkan dampak besar bagi dunia.



