Malang – Nama Prof. Dr. Mohammad Saifur Rohman, Sp.JP(K), Ph.D. telah lama dikenal di dunia medis Indonesia, terutama dalam bidang kardiologi. Ia bukan hanya seorang dokter spesialis jantung dan pembuluh darah, tetapi juga seorang dosen dan peneliti yang menjadikan ilmu sebagai jalan untuk memberi manfaat luas bagi masyarakat.
Sebagai Ketua Pusat Studi Kardiovaskular Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya, Prof. Saifur telah melahirkan berbagai inovasi di bidang kesehatan jantung. Mulai dari aplikasi Detak C yang berbasis Artificial Intelligence (AI) untuk memudahkan deteksi serangan jantung, hingga inovasi minuman fungsional berbasis teh hijau dan kopi terdecafeinasi yang dikembangkan khusus untuk pasien sindroma metabolik.
Ciri khas dari pendekatan Prof. Saifur adalah semangat kolaborasi dan kebermanfaatan. Ia selalu menekankan bahwa inovasi bukan sekadar untuk publikasi ilmiah, melainkan harus dapat digunakan dan dipahami oleh masyarakat, tenaga medis, serta praktisi kesehatan di lapangan.
Salah satu bentuk kontribusi nyatanya adalah pendirian Malang Cardiovascular Care, kelompok edukasi dan pendampingan bagi pasien jantung yang fokus pada rehabilitasi dan prevensi sekunder. Program ini tidak hanya bersifat klinis, tapi juga edukatif dan sosial.
Di tengah kesibukannya sebagai praktisi, Prof. Saifur juga menjalankan perannya sebagai pendidik untuk mahasiswa S1 hingga S3. Ia percaya bahwa keberlanjutan ilmu harus ditanamkan sejak dini, dan seorang akademisi sejati harus mampu menginspirasi dan membimbing generasi berikutnya.
Berbagai jabatan struktural dan fungsional yang ia emban memperkuat dedikasinya dalam membangun ekosistem kedokteran yang integratif—antara pelayanan medis, riset, dan pengabdian masyarakat.
Bagi pembaca umum, kisah Prof. Saifur memberikan inspirasi bahwa seorang profesional di bidang medis tidak harus berhenti pada praktik klinis. Dengan kerja keras, kolaborasi, dan keberanian berinovasi, seorang dokter bisa menjadi agen perubahan di tengah tantangan kesehatan masyarakat.
“Jagalah jantung Anda dengan gaya hidup sehat,” pesannya kepada publik—pesan sederhana namun kuat, dari seorang pakar yang percaya bahwa pencegahan jauh lebih penting daripada pengobatan.
