Jakarta – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menerima kunjungan resmi Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese, di Istana Kepresidenan Jakarta pada Kamis pagi (15/5). Kunjungan ini menjadi salah satu momen penting dalam mempererat hubungan bilateral antara kedua negara di kawasan Indo-Pasifik.
Agenda kunjungan dimulai dengan upacara penyambutan kenegaraan. Selanjutnya, kedua pemimpin dijadwalkan melakukan pertemuan empat mata (tete-a-tete), diikuti pertemuan bilateral yang melibatkan delegasi dari masing-masing negara. Pertemuan ini difokuskan pada penguatan kerja sama strategis dan isu kawasan.
“Setelah mengikuti rangkaian upacara penyambutan, Presiden Prabowo dan PM Albanese akan melakukan pertemuan tete-a-tete dan pertemuan bilateral,” ujar Yusuf Permana, Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden.
Usai pertemuan, keduanya akan menggelar konferensi pers bersama untuk menyampaikan hasil pembahasan, termasuk kerja sama ekonomi, pertahanan, dan komitmen terhadap stabilitas kawasan.
Kunjungan PM Albanese kali ini menegaskan pentingnya peran Indonesia dan Australia sebagai mitra utama dalam menciptakan Indo-Pasifik yang aman dan sejahtera. Hubungan antara kedua negara telah berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir, termasuk dalam bidang perdagangan dan pendidikan.
PM Albanese tiba di Jakarta pada Rabu malam (14/5) dan akan menjalani kunjungan resmi selama tiga hari hingga 16 Mei 2025. Ia disambut di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma oleh Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menlu Sugiono, serta para duta besar dari kedua negara.
Dengan latar belakang geopolitik yang dinamis, pertemuan Prabowo dan Albanese menjadi simbol penting kerja sama regional yang semakin erat.
