Baterai Lithium-Metal Korea Mampu Tempuh 800 Km dan Isi Ulang 12 Menit

Jakarta — Peneliti dari Korea Advanced Institute of Science and Technology (KAIST) bekerja sama dengan LG Energy Solution mengumumkan terobosan besar dalam teknologi baterai lithium‑metal. Sistem baru ini memungkinkan kendaraan listrik (EV) menempuh hingga 800 kilometer dengan sekali isi daya, sementara waktu pengisian dipangkas menjadi hanya 12 menit.

Mengatasi Hambatan Lama

Selama ini, baterai lithium‑metal dianggap sulit dikomersialisasikan karena masalah pembentukan dendrit pada anoda yang dapat menyebabkan korsleting. Tim peneliti berhasil mengembangkan elektrolit cair baru yang mencegah terbentuknya dendrit, sehingga meningkatkan keamanan sekaligus kepadatan energi.

Dampak bagi Industri EV

Terobosan ini menjawab dua tantangan utama kendaraan listrik: jangkauan terbatas dan waktu pengisian lama. Dengan teknologi ini, EV berpotensi menyaingi kenyamanan mobil berbahan bakar bensin, sekaligus mempercepat transisi global menuju energi bersih.

Relevansi untuk ASEAN

Bagi kawasan ASEAN, termasuk Indonesia, inovasi ini dapat menjadi game‑changer. Dengan jarak tempuh lebih jauh dan pengisian cepat, adopsi EV di pasar berkembang akan semakin menarik, terutama di negara dengan infrastruktur pengisian daya yang masih terbatas.

Prospek Komersialisasi

Meski masih dalam tahap riset lanjutan, LG Energy Solution menyatakan siap membawa teknologi ini ke pasar dalam beberapa tahun mendatang. Jika berhasil, Korea Selatan berpotensi memperkuat posisinya sebagai pemimpin global industri baterai.

Kesimpulan

Terobosan baterai lithium‑metal ini bukan hanya kabar baik bagi industri otomotif, tetapi juga bagi agenda energi bersih global. Dengan jarak tempuh 800 km dan pengisian super cepat, masa depan kendaraan listrik semakin dekat dengan kenyataan.

Subscribe to My Newsletter

Subscribe to my weekly newsletter. I don’t send any spam email ever!