Transportasi Gratis Hari Kartini, Jakarta Beri Apresiasi untuk Perempuan

Rayakan Hari Kartini, Perempuan Nikmati Transportasi Gratis di Jakarta

Jakarta — Dalam momentum peringatan Hari Kartini, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menghadirkan program transportasi gratis Hari Kartini bagi seluruh perempuan di ibu kota. Program ini berlaku untuk TransJakarta, MRT, LRT, dan Mikrotrans sepanjang hari, Minggu (21/4).

Kebijakan ini mencakup seluruh moda transportasi publik milik pemerintah daerah, termasuk TransJakarta, MRT Jakarta, LRT Jakarta, dan Mikrotrans. Inisiatif ini merupakan bentuk apresiasi terhadap perjuangan R.A. Kartini dalam memperjuangkan hak perempuan, serta simbol komitmen pemerintah kota untuk mendukung mobilitas perempuan di ruang publik.

Program transportasi gratis Hari Kartini ini mendapat antusiasme luas dari masyarakat dan dipandang sebagai wujud nyata dukungan terhadap peran perempuan dalam pembangunan kota.

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Syafrin Liputo, menjelaskan bahwa layanan gratis ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya akses mobilitas yang setara bagi perempuan. “Kami ingin semua perempuan merasa dihargai dan diberikan kemudahan dalam berkegiatan,” ujarnya.

Warga Jakarta pun menyambut inisiatif ini dengan antusias. Banyak pengguna media sosial yang mengunggah pengalaman mereka naik transportasi umum gratis sambil mengenakan kebaya, menjadikan Hari Kartini tidak hanya bermakna historis, tapi juga terasa di kehidupan sehari-hari.

Selain transportasi gratis, Pemprov DKI juga menggelar sejumlah kegiatan tematik di berbagai titik transportasi seperti lomba baca puisi Kartini, pertunjukan budaya, dan diskusi interaktif tentang peran perempuan di era modern. Semua acara ini dirancang untuk menjangkau komunitas pengguna transportasi harian, khususnya kaum perempuan.

Dosen gender dan kebijakan publik dari Universitas Indonesia, Dr. Novita Anindya, menilai program ini sebagai bentuk konkret dari politik pengakuan yang jarang terlihat dalam kebijakan transportasi. “Hari ini perempuan tidak hanya dihormati secara simbolik, tapi juga dimudahkan secara praktis,” katanya.

Langkah ini juga diharapkan membuka diskusi lanjutan tentang bagaimana transportasi publik bisa terus dikembangkan secara lebih inklusif—dari aspek keamanan, kenyamanan, hingga keterjangkauan.

Dengan semangat Kartini, Jakarta membuktikan bahwa transportasi bukan sekadar soal mobilitas, tapi juga tentang membangun kota yang lebih adil dan berpihak pada semua warganya.

Subscribe to My Newsletter

Subscribe to my weekly newsletter. I don’t send any spam email ever!